Beberapa rekan membayangkan Vietnam sebagai negara yang masih terbelakang. Maklum...asumsi mereka Vietnam baru merdeka pada tahun 1976 setelah porak poranda berperang melawan Amerika. Mungkin di dalam pikiran mereka Vietnam itu masih seram, kumuh, miskin dan segala hal negatif lainnya? Apalagi sampai tahun-tahun belakangan ini masih terdengar adanya pengungsian manusia perahu di media massa.
Kesan-kesan tersebut akan langsung hilang saat mereka menginjakkan kaki di bandara internasional Ho Chi Minh City,Tan Son Nhat, sebuah bandara militer yang disulap menjadi bandara sipil yang baru selesai direnovasi pada tahun 2007.
Bandaranya sangat bersih dan kesannya lumayan mewah. Petugas imigrasinya cukup bersahabat. Keluar bandara menuju pusat kota yang terlihat adalah jalanan yang penuh sepeda motor (dikenal dengan sebutan Kota Sepeda Motor), jalanannya cukup bersih (dibandingkan Jakarta). Sama sekali tidak ada kesan kumuh!
Keesokan harinya setelah mengikuti acara tur ke Cu chi Tunnel (70 km dari HCMC) dan kembali ke kota mengunjungi Notre Dame Cathedral, War Museum, Central Post Office dan belanja souvenir di Ben Thanh Market, sampailah rombongan tur ke dermaga Sungai Saigon. Kesan pertama adalah...wah! Terlihat dari semua anggota rombongan yang langsung menyiapkan kamera untuk mengabadikan pemandangan di sekitar dermaga yang dipenuhi ornamen dan hiasan lampu-lampu berwarna-warni. Mungkin kebetulan bertepatan pada saat perayaan Natal (tiba di HCMC 26 Des 2009). Sebelum sampai di dermaga sepanjang jalanan di pusat kota HCM dipenuhi dengan hiasan lampu yang mempesona.
Saigon River terlihat sangat bersih dan selama mengikuti Dinner Cruise malam itu kami tidak melihat pemandangan sampah plastik, botol plastik, bekas bungkusan mie instan dan limbah-limbah lainnya.
Sudah pasti inilah yang menarik para investor manca negara datang ke Vietnam dan menanamkan modal mereka, salah satunya di Saigon River dengan menawarkan wisata Dinner Cruise di malam hari sambil menikmati pemandangan kota Saigon atau Ho Chi Minh City.
Terdapat beberapa armada kapal besar dan kecil yang sebagian konon dimiliki oleh investor dari luar. Kapal yang kami naiki terlihat paling besar dibandingkan yang lainnya. Terdiri dari 3 tingkat yang masing-masing tingkat merupakan restoran yang berkapasitas ratusan penumpang dilengkapi dengan panggung untuk atraksi nyanyian dan tari-tarian (lihat foto).
Ternyata yang memenuhi restoran terapung ini tidak hanya turis manca negara, masyarakat lokal juga banyak mendatanginya untuk makan malam dan kumpul-kumpul bersama keluarga atau rekan bisnis.
Cu Chi Tunnel
