Perang Vietnam meninggalkan luka dan penderitaan seumur hidup terutama bagi rakyat Vietnam yang mengalami cacat tubuh seumur hidup akibat terkena paparan zat kimia berbahaya.
Foto-foto di atas menunjukkan sebagian anak-anak Vietnam yang menjadi korban kekejaman perang. Mereka terkena sejenis zat kimia beracun yang diberi julukan Agent Orange oleh tentara Amerika. Zat kimia tersebut tadinya digunakan dengan maksud membasmi tanaman/pohon-pohon yang sering dimanfaatkan oleh para prajurit Vietnam sebagai tempat persembunyian namun ternyata zat tersebut mengakibatkan cacat genetis bagi manusia, tidak hanya anak-anak tak berdosa itu tapi termasuk juga tentara kedua pihak.
Menurut data Departemen Pertahanan Amerika Serikat dari tahun 1961-1971, pasukan Angkatan Udara AS menyemprotkan 72 juta liter cairan kimia beracun dari berbagai tipe, termasuk 44 juta liter cairan Agent Orange yang mengandung 170 kg dioksin (senyawa super toxin).
Di dalam gedung War Museum bertingkat dua itu terpampang ratusan foto yang menggambarkan kondisi perang saat itu. Dikatakan bahwa walaupun perang telah lama usai tetapi tidak terhitung banyaknya orang-orang yang menderita akibat serangan zat beracun, cacat secara fisik maupun mental, trauma seumur hidup, kehilangan orang-orang tercinta, yatim piatu, dan lainnya...
Tercatat sekitar 3 juta rakyat sipil yang tewas dan 4 juta terluka.
Januari 1987, dua puluhan tahun setelah usainya perang, pemerintah Vietnam baru mulai berbenah menata perekonomiannya. Perlahan tapi pasti mulai ada perubahan baik kebijakan ekonomi maupun politiknya.
Puncaknya di tahun 1995 Vietnam melakukan normalisasi dengan pemerintah Amerika dan bergabung menjadi anggota ASEAN.
Sebagai negara agraris yang 80% penduduknya adalah petani sangat sulit bagi rakyat Vietnam untuk bangkit mengejar ketertinggalan. Oleh karena itu pemerintah Vietnam berusaha keras untuk mensejahterakan rakyatnya dan melakukan transformasi dari negara agraris menjadi negara industri menjelang 2020.
Foto bawah adalah mesin-mesin perang yang rusak dan ditinggalkan oleh tentara Amerika. Ada pesawat tempur, tank, helikopter, meriam dan lainnya. Mereka adalah saksi-saksi bisu yang kini dipajang di pelataran Museum Perang.
Notre Dame Cathedral