Mt Sinai 2.285 m
Gunung Sinai (Bahasa Arab = Jabal Musa) terletak di Semenanjung Sinai (Mesir) mempunyai ketinggian 2.285 mdpl dan berada di barisan pegunungan di sebelah selatan semenanjung tersebut.
Pada 4 February 1859, Codex Sinaiticus, sebuah manuskrip Perjanjian Lama dari abad ke 4 ditemukan oleh Constantin Von Tischendorf di kaki gunung ini.
Pendakian ke puncak gunung Sinai umumnya dilakukan pada waktu "tengah malam" sekitar jam 01.00 dalam keadaan langit gelap (kecuali pas waktu terang bulan) dan dengan suhu udara yang cukup dingin (sekitar -2 sampai 5 derajat celcius pada musim dingin, Dec-Jan).
Sekitar 2/3 pendakian melewati jalanan datar berbatu-batu dan sisanya ditempuh dengan menaiki tangga yang terbuat dari susunan batu-batu karang yang kurang begitu rapi.
Untuk menghemat tenaga, umumnya sebagian besar rombongan turis asal Asia (terutama Indonesia) lebih memilih menyewa unta dengan biaya sekitar USD 20/one way only. Turis Amerika, Eropa dan Afrika (banyak berasal dari Nigeria) sudah terbiasa dengan olahraga berjalan kaki pulang pergi.
Sebelum keberangkatan banyak di antara kita sudah mencari informasi terutama mengenai pendakian ke gunung Sinai. Dan terkadang informasi yang didapat malah membuat nyali ciut terkait kondisi medannya yang cukup 'mengerikan'. Hal sesungguhnya adalah mantapkan niat dan hati Anda, nikmati saja dan satu hal...selama ini tidak pernah terdengar terjadi kecelakaan fatal selama pendakian sejauh Anda berhati-hati karena niat kita adalah berziarah dan Tuhan tahu bahkan Dia yang memanggil kita ke sana sehingga Dia pasti memberkati perjalanan kita!
Hal yang perlu diperhatikan :
Sekitar 2/3 pendakian melewati jalanan datar berbatu-batu dan sisanya ditempuh dengan menaiki tangga yang terbuat dari susunan batu-batu karang yang kurang begitu rapi.
Untuk menghemat tenaga, umumnya sebagian besar rombongan turis asal Asia (terutama Indonesia) lebih memilih menyewa unta dengan biaya sekitar USD 20/one way only. Turis Amerika, Eropa dan Afrika (banyak berasal dari Nigeria) sudah terbiasa dengan olahraga berjalan kaki pulang pergi.
Sebelum keberangkatan banyak di antara kita sudah mencari informasi terutama mengenai pendakian ke gunung Sinai. Dan terkadang informasi yang didapat malah membuat nyali ciut terkait kondisi medannya yang cukup 'mengerikan'. Hal sesungguhnya adalah mantapkan niat dan hati Anda, nikmati saja dan satu hal...selama ini tidak pernah terdengar terjadi kecelakaan fatal selama pendakian sejauh Anda berhati-hati karena niat kita adalah berziarah dan Tuhan tahu bahkan Dia yang memanggil kita ke sana sehingga Dia pasti memberkati perjalanan kita!
Hal yang perlu diperhatikan :
- Selain winter coat dan kamera sebenarnya Anda tidak perlu membebani tubuh dengan ransel perbekalan. Cukup bawa uang dan Anda dapat membeli air, kopi panas dan snack lainnya di pos-pos peristirahatan. Saat menaiki unta, seimbangkan posisi tubuh Anda dengan gerakan kaki unta dengan memegang potongan kayu yang ada di atas pelana di depan dan belakang tempat Anda duduki (khusus pria disarankan membawa bantalan kecil untuk mengganjal pelana agar lebih nyaman). Pendakian unta memakan waktu sekitar satu sampai 1,5 jam menuju pos peristirahatan (semacam warung kopi).
- Setelah istirahat di pos sambil menghangatkan badan dengan membeli kopi/coklat hangat, hot cup noodle dan snacks lainnya, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menaiki tangga batu sekitar -+ 1 jam tergantung kondisi fisik Anda (foto atas).
- Saat menaiki tangga, istirahatlah saat Anda kelelahan, jangan memaksakan diri supaya jantung Anda tidak terlalu berat bekerja. Semakin mencapai puncak, saat musim dingin, sebagian tangga batu diselimuti oleh salju yang sudah membeku sehingga kondisinya licin (bawalah senter kecil).
- Saat mencapai puncak adalah yang paling mengesankan. Sebagian besar orang khusyuk berdoa, menaikkan pujian dan penyembahan bahkan tidak sedikit yang terharu dan menangis merasakan kemuliaan-Nya. Kita dapat membayangkan, 3.500 tahun yang lalu, Nabi Musa dipanggil Tuhan menaiki gunung Sinai untuk mendapatkan 10 Perintah Allah. (Ada yang bertanya, kenapa menangis? Yah, mereka yang mendapatkan anugerah dapat merasakan 'being connected' dengan-Nya dan mensyukuri karunia-Nya)
- Setelah melihat terbitnya matahari maka saat menuruni tangga justru harus lebih waspada dengan tangga batu yang licin. Perjalanan menuruni anak tangga batu terasa jauh lebih santai sambil menikmati kehangatan matahari pagi. Perasaan bangga terpancar dari wajah-wajah yang penuh senyum kebahagiaan.
Di kaki gunung Sinai terdapat biara St.Catherine, tempat di mana Tuhan menampakkan diri-Nya kepada Nabi Musa dalam bentuk semak belukar yang dilalap api tapi tidak terbakar (Kel 3:1-10).
Setelah sampai di hotel, rasa capek dan pegal baru terasa. Satu obat yang sangat Anda perlukan saat itu adalah counter pain untuk menghilangkan rasa sakit dan nyeri di bagian paha, lutut dan betis Anda. Dan rasa sakit itu akan terus terasa selama 2-3 hari ke depan terutama saat menaiki/menuruni tangga bus atau tangga-tangga objek wisata ziarah lainnya!