Kekaisaran Romawi menerapkan dua macam hukuman bagi orang-orang Yahudi, yakni penyaliban dan hukuman pancung, seperti yang dialami oleh Yohanes Pembaptis dan Rasul Paulus, dikarenakan pemberitaan Injil.
Penyaliban adalah bentuk hukuman yang dikhususkan bagi orang-orang yang berasal dari masyarakat kelas bawah, seperti para budak, penjahat dan pelaku kriminal lainnya, terutama para pelaku pemberontakan. Para korban biasanya ditelanjangi dan diarak keliling kota dengan tujuan untuk mempermalukan mereka dan juga sebagai efek jera. Setelah disalibkan mayatnya dibiarkan tergantung di salib dan menjadi makanan burung-burung (sumber: The Weekend that changed the world karya Peter Walker).
Itulah yang dialami oleh Yesus. Setelah dijatuhkan hukuman melalui suatu persepakatan (Yoh 11:47-48), Dia diarak keluar tembok kota menuju bukit Golgota / Calvary (Mat 27:32-33) melalui Jalan Salib (Jalan Penderitaan atau Via Dolorosa).
courtesy homepage.mac |
Ia datang sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Ef 2:8).
Dan dalam kondisi kesakitan yang luar biasa menjelang kematian-Nya serta telah dipermalukan sedemikian rupa...Ia masih sempat berdoa :
"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"... (Luk 23:34).
Inilah 14 pemberhentian Jalan Salib (The fourteen stations of the cross) :
- Yesus dijatuhi hukuman mati
- Yesus menerima salib
- Yesus jatuh di bawah salib untuk pertama kali
- Yesus bertemu dengan ibunya, Maria
- Salib diambil alih oleh Simon dari Kirene (Libya, Afrika Utara)
- Veronica mengusap keringat dari muka Yesus
- Yesus jatuh untuk kedua kalinya
- Yesus menghibur perempuan Yerusalem
- Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
- Pakaian Yesus disobek
- Yesus dipaku ke kayu salib
- Yesus mati di kayu salib
- Jasad Yesus diturunkan dari kayu salib
- Jasad Yesus dibaringkan ke dalam sebuah kuburan
Pater Noster